Viewflipping ebook version of Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin published by masjiddarussalam18 on 2022-03-30. Interested in flipbooks about Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin? Check more flip ebooks related to Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin of masjiddarussalam18. Share Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin everywhere for free. ResensiNovel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; April 03, 2020 Identitas Buku Judul : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Pengarang : Tere Liye Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2010 No. ISBN : Ukuran : P= 20 ResensiNovel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Peresensi: Indah Dwi Nuranggraeni Judul Buku: Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Penulis Buku: Tere Liye Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2019 Cetakan: Ke-37, Februari 2019 Tebal Buku: 262 Halaman ISBN: 9786020331607/ 9786020384760(Digital) Pendahuluan Tere-Liye adalah seorang penulis yang sudah terkenal dengan ResensiNovel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" Identitas Buku Judul : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Pengarang : Tere Liye Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2010 No. ISBN : Ukuran : P= 20 cm, L= 13,5 cm, T= 2 cm Jumlah Hal. NovelDaun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, merupakan novel pembangun jiwa yang menarik adalah kemampuan pengarang untuk menyisipkan pesan moral dalam ceritanya. Pendidikan moral mempunyai peranan yang sangat penting di sekolah, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak, serta bertujuan untuk mengembangkan Memulaidebut kepenulisan pada tahun 2005 melalui novel Hafalan Sholat Delisa, ia telah menerbitkan lebih dari 50 buku dalam sepanjang karier menulisnya. Kehidupan awal dan pendidikan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010) Ayahku (Bukan) Pembohong (2011) Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012) Rindu (2014) Tentang Kamu (2016) .

resensi novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin