Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (At-Taubah:38). Sedangkan Nabi Muhammad saw memberikan perumpamaan bahwa dunia ini seperti setetes air di jari, sedangkan akhirat merupakan samudera yang sangat luas. Beliau bersabda: Tanah air adalah petak-petak yang harus diolah, tanah air adalah lautan yang harus dibelah.”najwa shihab” We feel that what we do is nothing more than a drop of water in the ocean. But the ocean itself feels lacking without the missing droplets. “Bunda Teresa” Kita merasa apa yang kita lakukan tak lebih hanya ibarat setetes air di lautan. Dan perlu diketahui bahwa harta kesenangan di dunia hanya ada 3, yaitu apa yang dimakan kemudian lenyap, apa yang dipakai hingga rusak, atau apa yang disedekahkan sehingga kekal lestari. Demikian yang Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam terangkan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Shahabat ‘Abdullah bin Asy-Syikhkhir – radhiyallahu ‘anhu Cahaya Hidayah: dunia ini hanya setetes air, kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes, dan kalau kau Ingatlah bahwa di dunia ini kita berawal dari setetes air yang hina. Hingga menjadi manusia yang sempurna seperti ini. Ini tak lain hanyalah karunia Hadis ini menjelaskan tentang hina dan tidak adanya nilai dunia di sisi Allah. Seandainya ia memiliki nilai walau sekecil apapun di sisi Allah -Ta'ālā- niscaya Dia tidak akan memberi minum orang kafir walau seteguk air, apalagi diberikan kenikmatan dan kelezatan di dalamnya. Karena itu, dunia di sisi Allah -Ta'ālā- sangat rendah. .

dunia hanya setetes air